Seperti sebuah kebiasaan, peringatan dilaksanakan di berbagai kesempatan dan kedaerahan. memuja, memuji perjuangan para pahlawan dengan suka-duka pengorbanan.Walau jujur mereka tak mengharapkan segala upacara dan penghargaan, mereka ikhlas, tulus menunaikan berjuang tanpa kepentingan selain kemerdekaan dengan segala pengorbanan.
Pahlawan tak dilahirkan melainkan sebuah keharusan sejarah karena keadaan, walau sebagai manusia tak luput dari kesalahan. Akankah mereka sekarang tersenyum dan merasakan kepuasan dari jerih payah perjuangan?. Mereka sekarang berduka dalam kesedihan, menitikkan air mata kedukaan yang barangkali akan berkepanjangan?.
Tak dapat kita salahkan karena ada sesuatu yang hilang terlenyapkan yakni esensi dari segala wujud peringatan dan upacara berkemegahan dengan segala embel-embel lomba ini itu.
Mari kita sadari bahwa kita terjebak pada kulit ketimbang isi?, ya isi pengorbanan mereka adalah keikhlasan, kejujuran, mengutamakan persatuan, merawat menjaga keharmonisan walau di dalamnya banyak perbedaan. Mereka tak hendak suka kepentingan: agama, kelompok, etnis/suku atau golongan. Budaya penikmat, penyuka di tempat kenikmatan, gandrung pada kepuasan diri dan badani abai pada hak dan kepentingan kawan. Kita lebih dinilai berdaya jika bisa mencerca dan menafikan kawan. tahukah kita jika yang kita lestarikan adalah: KEPENTINGAN, kita abaikan KEJUJURAN, utamakan diri sendiri dan golongan, maka cepat atau lambat kita menggali makam untuk diri dan bangsa ini.
“SELAMAT MENGARTIKULASIKAN MAKNA HARI PAHLAWAN 10 November 2012″
Selamat Merenung Kawan.
sumber
0 komentar:
Posting Komentar